Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut
tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam
kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi formal adalah
organisasi yang berada di atas kertas, dengan relasi-relasi logis, peraturan
konvensi dan kebijakan organisasi, pembagian tugas pekerjaan serta hierarki
kerja. Ciri-cirinya adalah:
a. Bersifat impersonal dan
objektif,
b. Kedudukan
setiap individu didasarkan pada fungsi masing-masing di dalam satu sistem
hierarki, dengan tugas pekerjaan masing-masing,
c. Terdapat relasi formal
berdasarkan alasan-alasan ideal dari status resmi dalam organisasi,
d. Suasana kerja dan komunikasi
berlandaskan kompetisi/persaingan dan efisiensi.
Organisasi informal ialah
sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan tidak suka, dengan iklim
psikis yang intim, kontak muka berhadapan muka serta moral tinggi. Ciri-cirinya
adalah:
a. Terintegrasi dengan baik,
b. Di
luar kelompok informal atau primer terdapat kelompok lebih besar yaitu kelompok
formal atau sekunder,
c. Setiap
anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan yang
pribadi atau personal disertai komunikasi akrab,
d. Terdapat iklim psikis suka dan
tidak suka atau acuh dan tak acuh.
Organisasi Primer, organisasi
semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional
anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada
kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini
adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder,
organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan
kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan
batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat
berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini
adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus
saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Struktur atau Skema
Organisasi
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam
menjalin kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang
mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam
organisasi. Jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal
keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi dengan tipe piramida dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk
organisasi memandang dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab
yang ada dalam suatu organisasi.
Desain organisasi
yang umum adalah sebagai berikut:
Struktur sederhana
Struktur sederhana
adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang
rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja,
dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam
usaha-usaha kecil di mana manajer dan
pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah
kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah
struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur
sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena
formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung
menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
Birokrasi
Birokrasi adalah
sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai
melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat,
rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
Struktur matriks
Struktur
Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang
ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur
matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang,
laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan
perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajerdepartemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajerdepartemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Ciri-ciri organisasi
:
1.
Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri
dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2.
Organisasi dikembangkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu, organisasi adalah kreasi sosial yang
memerlukan aturan dan kooperasi.
3.
Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan
dengan sengaja disusun. Kegiatan-kegiatan dibedakan menurut berbagai pola yang
logis. Koordinasi bagian-bagian tugas yang saling tergantung ini memerlukan
penugasan wewenang dan komunikasi.
4.
Organisasi adalah instrument sosial yang
mempunyai batasan-batasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan
keberadaannya mempunyai basis yang relative permanen.
DEFINISI BENTUK
ORGANISASI
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi,
ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada
dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Para Ahli Terdapat
Beberapa Pengertian Organisasi Sebagai Berikut
Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Prof Dr. Sondang P.
Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara
dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Drs. Malayu S.P
Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
Dengan demikian jelaslah bahwa di dalam suatu organisasi
perlu adanya kesamaan visi dan misi serta koordinasi yang harus terjalin terus
menerus dengan baik antar para anggota maupun dengan pimpinan organisasi. Ada
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan demi kelancaran jalannya sebuah
organsisasi tersebut, antara lain :
1.
Sebuah organisasi harus memiliki pimpinan dan
bawahan,
2.
Perlu adanya kerja sama dan koordinasi yang
baik,
3.
Memiliki Visi dan Misi yang menjadi tujuan
organisasi,
4.
Adanya pembagian tugas dengan baik pada para
anggotanya,
5.
Memahami mekanisme proses pelaporan dari anggota
paling bawah sampai kepada pimpinan yang paling atas. Dengan kata lain, anggota
paling bawah tidak diperkenankan memberikan laporan langsung kepada peminpin
organsiasi paling atas tetapi wajib melalui kepala bagian (coordinator)
masing-masing bidang.
Apabila beberapa ketentuan di atas dapat dipahami dan
dijalankan dengan baik, maka sebuah organisasi bidang apapun akan mampu
menjalankan tanggung jawabnya dengan baik sehingga tujuan organisasi mampu
dicapai secara maksimal.
Rentang Kendali (Span
of Control)
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.
Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.
Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.
Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager.
Rentang Kendali(Span of Control) dengan
batasan-batasanRENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL), Sering disebut juga Span of
Management, Span of Executive atau Span of Authority. Adalah batas jumlah
bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang
manager. Rentang Kendali setiap pemimpin/ manager tidak sama(relatif).
PERLUNYA RENTANG KENDALI
PERLUNYA RENTANG KENDALI
•Keterbatasan
waktu
•Keterbatasan
pengetahuan
•Keterbatasan
kemampuan
•Keterbatasan
perhatian
Nama | Riyan Purnama |
NPM | 17113859 |
Kelas | 2KA43 |
Mata Kuliah | Teori Organisasi Umum 1 |